Total Tayangan Halaman

Selasa, 24 April 2012

Menghadapi Sakit Hati

Sebagai manusia tentu saja kita diberi emosi seperti perasaan sedih, gembira, marah, dll. Perkataan atau perilaku seseorang pun terkadang membuat kita sakit hati walaupun mungkin orang tersebut tidak sengaja dan tidak bermaksud melakukannya. Bagaimana cara menghadapi sakit hati agar jiwa kita bisa tenang dan damai :

1. Ingat,kita semua manusia. Sama-sama pernah melakukan kesalahan. Mungkin saja kita juga pernah menyakiti orang yang telah membuat kita sakit hati, walaupun tidak sengaja.


2. Hindari mendengarkan musik atau lagu yang lebih menyebabkan emosi kita naik. Misal, saat sedih kita malah mendengarkan lagu sedih, saat marah kita malah mendengarkan lagu sakit hati. Sedikit banyak, hal itu akan menambah sakit hati kita, dan pastinya akan berpengaruh pada hati kita, entah itu menyebabkan kita semakin membenci diri kita, atau orang yang telah membuat kita sakit hati.

Padahal, Ingat ! Hati adalah hal terpenting yang harus kita jaga. ingat kan ada lagu "jagalah hati, jangan kau nodai..". Jangan kotori hati kita dengan hal-hal yang sebenarnya bisa kita selesaikan lebih baik.

“Ingatlah bahwa di dalam jasad terdapat sekerat daging. Jika ia baik, maka baiklah seluruh jasadnya. Dan jika ia rusak maka rusaklah seluruh jasadnya. Ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah hati.” (H.R. Bukhari no.52 dan Muslim no.1599, Dikutip dari sebagian hadits no.6 Arba’in An-Nawawiyah).


3. Tidak penting untuk sakit hati terlalu lama. Menyakiti jiwa sendiri. Jadilah jiwa pemaaf :)

إِنْ تُبْدُوا خَيْرًا أَوْ تُخْفُوهُ أَوْ تَعْفُوا عَنْ سُوءٍ فَإِنَّ اللَّهَ كَانَ عَفُوًّا قَدِيرًا

Jika kamu melahirkan sesuatu kebaikan atau menyembunyikan atau memaafkan sesuatu kesalahan (orang lain), maka sesungguhnya Allah Maha Pema'af lagi Maha Kuasa. (QS. An-Nisa' : 149)


مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ وَمَا زَادَ اللَّهُ عَبْدًا بِعَفْوٍ إِلاَّ عِزًّا وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ إِلاَّ رَفَعَهُ اللَّهُ

Tiada harta yang berkurang karena shadaqah, Allah tidak menambah seorang pemaaf kecuali kemuliaan, dan tiada orang yang tawadhu' karena Allah melainkan Allah mengangkat (derajat)nya (HR. Muslim)



4. Ingat, semua ada sebab akibat. Allah telah menetapkan itu :)


5. Instropeksi. Mungin diri kita yang terlalu sensitif, padahal mungkin perkataan atau perbuatan tersebut tidak ada unsur menyakiti sama sekali. Berubahlah menjadi lebih dinamis dan berpikir dulu dengan lebih rasional.


6. Ingat, hidup ini indah. Tergantung dari apa yang kita syukuri. Jika bernafas saja sudah membuat kita bahagia, untuk apa memikirkan hal-hal lain, padahal hidup kita atas kuasa-Nya sebegitu luar biasanya :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar