Total Tayangan Halaman

Senin, 27 Juni 2016

Ke YOGYAKARTA. Pengalaman Naik Kereta Api Sancaka, Argo Wilis, dan Bis Eka

Pengalaman pergi ke Yogyakarta dari Surabaya sendirian untuk pertama kali membuatku sedikit antusias. Aku termasuk orang yang menyukai tantangan, apalagi karena memang ada sesuatu hal mendesak yang membuatku mau tidak mau harus ke Yogyakarta sendirian. Pertama yang dipikirkan adalah transportasi apa yang nyaman dan terjangkau untuk digunakan. Kereta Api pastinya, karena selain terjangkau juga lumayan cepat sampai tujuan. Karena jadwal mendadak sehari sebelum keberangkatan, saya tidak terlalu berharap adanya kursi kosong pada kereta api bisnis, tapi untung saja setelah saya check ada kursi kosong pada kereta api Sancaka pagi di gerbong kelas bisnis 2.

Keesokan harinya, karena memang jarang sekali pergi dengan kereta api, saya sedikit kebingungan untuk menuju kereta yang mana. Dengan arahan petugas di stasiun gubeng, akhirnya saya berhasil naik kereta sancaka untuk pertama kalinya (jeejeneng, hehe). Tidak megecewakan, untuk kelas bisnis kereta ini sudah nyaman. Tempat duduk satu baris berdua dan ada dua colokan di pinggir atau dinding kereta. Selain itu, petugas kereta juga selalu mondar-mandir untuk menanyakan keperluan atau kebutuhan makan dan minum kita hehe (walaupun sedikit mahal dibanding harga normal). Alhamdulillah perjalanan Surabaya-Jogja lancar dan nyaman hehe.

Alhamdulillah setelah hampir satu tahun di Jogja (karena target di kota ini tercapai :D), saya sudah pernah naik kereta Sancaka baik Bisnis dan Eksekutif beberapa kali. Waktunya selalu on time, nyaman, dan cukup terjangkau. Teman-teman bisa menjadikan transportasi kereta api ini untuk ke Yogyakarta jika tidak ingin lama perjalanan dengan naik bis.

Pengalaman ke Yogyakarta dengan menaiki bis Eka dibilang cukup lelah, namun ekonomis hehe.. Rata-rata lama perjalanan sekitar 8-9 jam dan itu sudah termasuk waktu istirahat dan makan. Pernah waktu pertama kali naik bis ini, waktu istirahat dan makan di tempat makan, saya histeris karena ada bis Eka yang sudah berangkat lagi ketika saya baru keluar kamar mandi. Saya fikir saya terlalu lama berada di kamar mandi, tetapi ternyata bis Eka yang berangkat bukan bis yang saya naiki sebelumnya hehe.. Maka jika memakai jasa bis eka (atau yang lain), jika ada fasilitas makan yang mengharuskan bis berhenti di tempat makan, jangan lupa mencatat nomor bis nya ya.. :D
Oke jadi intinya naik bis eka, dari bis nya sendiri cukup nyaman, dan karena sepi saya selalu duduk sendiri dan tidak pernah berdesakan :D. Namun kekurangannya adalah lamanya waktu perjalanan, entah itu karena macet, atau karena bis menunggu lama di stasiun-stasiun pemberhentian :(.

Selanjutnya kereta eksekutif Argo Wilis.
Sebenarnya cukup puas dengan menaiki kereta api Sancaka, namun karena beberapa hal yang mengharuskan saya tiba di jogja sebelum jam 12, maka mau tidak mau saya memesan tiket eksekutif kereta api Argo Wilis. Kereta api Argo Wilis berangkat sekitar pukul 7 dan sampai sekitar pukul 11. Kesan pertama karena memang kereta api eksekutif, maka sudah nyaman dengan perjalanan Surabaya-Yogyakarta, apalagi lama perjalanan hanya 4 jam. Lancar dan nyaman... hehe

Namun jika harus memilih dari ketiga transportasi diatas, untuk perjalanan Surabaya-Yogyakarta saya akan memilih kereta api Bisnis Sancaka hehe..karena harganya yang terjangkau dan cukup nyaman di perjalanan. Walaupun kereta api Sancaka memiliki gerbong eksekutif juga, namun jika ingin memesan kursi eksekutif, maka saya akan lebih memilih Argo Wilis karena lama perjalanan yang lebih cepat dari sancaka.

Sekian review transportasi dari saya, semoga bermanfaat :) :D ;D

Kamis, 11 September 2014

Kanker, Senyawa Antikanker, dan Pencegahannya

Kanker. Kita pasti sudah sering mendengarnya bukan. Ini bukan kependekan dari “kantong kering” loh ya, hehe. Namun kali ini kita akan membahas tentang salah satu penyakit degenerasi yang dapat menyebabkan kematian. Menurut data WHO, kanker merupakan sepuluh besar penyakit pembunuh di dunia. Di Indonesia, penyakit kanker menduduki peringkat ketiga sebagai penyebab kematian sebanyak 64 % penderitanya adalah perempuan, yaitu menderita kanker leher rahim dan kanker payudara (Ellya et al., 2008).


Apa definisi dari kanker itu sendiri? Kanker adalah istilah yang digunakan untuk penyakit di mana sel-sel abnormal membelah tanpa kontrol dan mampu menyerang jaringan sel lain (Baradero et al., 2005). Sel-sel kanker dapat menyebar ke bagian lain tubuh melalui pembuluh darah dan sistem limfe. Jaringan yang telah diserang oleh sel-sel kanker tidak akan dapat berfungsi normal lagi dan akhirnya berujung pada kegagalan fungsi organ yang mengakibatkan kematian.

Kanker sendiri terdapat beberapa macam. Namun sebelumnya, mari kita bahas apa saja penyebab penyakit ini :
1. Radiasi yang berlebihan sehingga menyebabkan mutasi pada sel atau dalam pembentukan sel baru
2. Keturunan yang mempunyai riwayat keluarga pengidap kanker. Hal ini menyebabkan sel-sel keturunannya menjadi lebih sensitif daripada yang tidak mempunyai riwayat keluarga yang mengidap kanker.
3. Pola makan dan gaya hidup yang tidak atau kurang sehat.
4. Radiasi alami yang kita dapatkan dari unsur radioaktif di kerak bumi dan benda langit dari tata surya.
dll


Terdapat beberapa metode pengobatan penyakit kanker, mulai dari terapi medis, terapi herbal, tindakan operasi, radiasi, dan kemoterapi. Diantara berbagai macam pengobatan, yang paling sering dan paling lama digunakan adalah pembedahan, radiasi dan kemoterapi. Obat-obat dari kemoterapi dapat menghalangi dan menghentikan pertumbuhan dan replikasi sel-sel. Namun demikian, selalu ada sejumlah sel-sel normal yang dapat rusak oleh obat-obat sitotoksik (Baradero et al., 2005).

Ketidakefektifan metode ini adalah kesulitan daiam mendesain senyawa kemoterapi yang mempunyai aktivitas antikanker tinggi dan mempunyai efek samping yang rendah terhadap sel normal (Gibbs, 2000). Obat-obat dan bahan kimia yang masuk ke dalam sistem sangat toksik, mematikan bagi sel-sel dan jaringan, sehingga ketika sedang melawan sel-sel kanker, di saat yang sama juga terjadi proses yang memperlemah sistem kekebalan tubuh (Frahm et al.,2007). Oleh karena itu pencarian untuk senyawa antikanker yang kuat, aman dan selektif adalah aspek penting dari penelitian kanker modern. Obat antikanker yang ideal dapat membasmi sel kanker tanpa merusak jaringan normal. Sekarang ini belum banyak obat yang memenuhi syarat tersebut (Doweiko, 2009).

Ada beberapa aspek yang dapat dilihat jika ingin menciptakan senyawa antikanker baru, diantaranya adalah :

1. Kanker bisa bermula dari sel yang hampir menyerupai basa DNA sehingga basa DNA yang lain berpasangan dengan sel penyebab kanker yang hampir menyerupai basa DNA pasangannya. Maka dibutuhkan senyawa antikanker yang bisa menyeleksi yang mana sel kanker dan yang mana sel normal. Dan senyawa antikanker juga bisa menyerupai basa DNA sehingga basa DNA 'palsu' tadi bisa berikatan dengan senyawa antikanker, bukan dengan basa DNA asli.

2. Kanker juga bisa bermula dari terserangnya enzim untuk sintesis DNA sehingga pembentukan sel akan berkali lipat.

3. Dan yang lebih berbahaya adalah ketika kanker menyerang sel imun, keadaan ini seperti pada kasus penyakit kanker darah putih.

dll.

Sampai sekarang masih diadakan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui dan mensisntesis senyawa antikanker sebagai obat antikanker yang efektif bagi masyarakat.

Namun memang benar suatu nasehat, "Lebih baik mencegah daripada mengobati". Ada beberapa cara sederhana yang dapat kita lakukan, antara lain :

1. Menjaga pola makan dan pola hidup sehat. Kurangi dan asupan makanan dan zat-zat berbahaya seperti junk food, gorengan, dll

2. Jauhi polutan berbahaya seperti asap rokok dan kendaraan bermotor.

3. Berolahraga secara teratur. Live Happily :)


Semoga tulisan ini bermanfaat. Salam :)


Sumber : segala sumber dalam tulisan skripsiku 2 tahun lalu ;)

Thank you for my Lecturers, Mr. Hery Suwito and Mrs. Alfinda. You are my favourite :). And of course my Organic Chemistry Team 2008, Nia, Ines, Nene, Bela, Cece, Ayunil, Mas Wah, Vincent, Jemmy. I miss you all, I miss our struggle :'). My besties, And all Chemistry 2008 UA,

Wish you all success :)



Selasa, 12 Agustus 2014

Poligami

Pasti tema poligami seperti ini memang sesuatu yang sangat sensitif apalagi bagi kaum wanita seperti kita, hehe. Poligami menurut harfiah adalah sistem perkawinan yang salah satu pihak memiliki atau mengawini beberapa lawan jenisnya dalam waktu yg bersamaan.

Ada beberapa masyarakat Indonesia yang menerapkan poligami dengan beristri lebih dari satu. Mereka beralasan bahwa poligami diperbolehkan di dalam Islam.

Bagaimana sebenarnya hukum poligami di dalam Islam sendiri? Apakah Allah menganjurkan untuk menerapkan poligami?

Ada beberapa ayat yang akan kita bahas satu-persatu. Jangan melihat ayat Al-Qur’an secara parsial atau sebagian.

Pertama ayat poligami yang sudah kita sering ketahui :
“Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya” (Q.S. An-Nisa : 3)
Dari ayat ini kita ketahui bahwa Allah memperbolehkan umat Islam untuk menerapkan poligami. Namun di akhir ayat ini kita ketahui bahwa Allah memberi keterangan bagi yang menerapkan poligami adalah mereka yang dapat berlaku adil. Apakah manusia dapat berbuat adil menurut fitrahnya?

Sekarang kita lihat ayat berikutnya :

“Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara isteri-isteri(mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian, karena itu janganlah kamu terlalu cenderung (kepada yang kamu cintai), sehingga kamu biarkan yang lain terkatung-katung. Dan jika kamu mengadakan perbaikan dan memelihara diri (dari kecurangan), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (Q.S. An-Nisa’ : 129)

Dari ayat tersebut kita mengetahui firman Allah bahwa fitrah manusia sendiri tidak dapat berbuat adil. Maka sebenarnya Allah tidak menganjurkan manusia untuk berpoligami karena kecenderungan manusia yang tidak dapat berbuat adil.

Lalu mengapa Allah menurunkan surat Q.S An-Nisa’:3. Bagaimana latar belakang Allah menurunkan ayat ini?

Kita lihat dari latar belakang sosial dan budaya bangsa arab pada saat itu. Sebagian besar dari mereka atau bahkan hampir semua, beristri banyak. Dan perlakuan mereka terhadap wanita masih kurang baik. Untuk itulah Islam datang, memperbaiki moral masyarakat.

Bagaimana caranya?

Sekarang kita buat perumpamaan. Bagaimana cara menghentikan seorang perokok yang biasanya merokok lebih dari 5 dalam sehari? Apakah langsung dihentikan begitu saja adalah cara yang efektif?

Atau tetap memberi namun mengurangi kuantitas rokok sedikit demi sedikit sampai tidak sama sekali? Cara yang manakah yang paling efektif?

Tentu saja cara yang paling efektif adalah tetap memberi rokok namun menguranginya sedikit demi sedikit sampai tidak sama sekali. Hal itu agar tidak menimbulkan ‘shock reaction’. Dengan mengurangi sedikit demi sedikit, seseorang dapat membiasakan diri untuk pada akhirnya tidak pada hal yang tidak baik atau sewajarnya pada hal yang baik.

Demikian juga dengan poligami. Ayat poligami diturunkan pada masyarakat arab yang memang mempunyai budaya beristri banyak agar tidak menimbulkan ‘shock reaction’. Namun Allah memberitahu bahwa sebenarnya manusia tidak dapat berbuat adil walaupun kita sudah mengusahakannya.

Lalu mengapa nabi Muhammad berpoligami?
Pertama, sebelum keluarnya ayat diperbolehkan poligami, nabi Muhammad telah menikah dan setia dengan Siti Khodijah. Hal ini menunjukkan bahwa nabi Muhammad pun menerapkan monogami. Setelah turunnya ayat diperbolehkan poligami, nabi Muhammad memang berpoligami, namun sebagian besar istrinya adalah janda-janda yang ditinggal perang, dan nabi mulai berpoligami di usia 55 tahun. Mereka kebanyakan bahkan tidak cantik, namun mengapa nabi menikahi mereka? Karena nabi berniat untuk melindungi kaum wanita yang tidak mempunyai kemandirian ekonomi, bukan karena hawa nafsu, dan memang itulah sebenarnya mengapa poligami diperbolehkan, apalagi di jaman nabi yang keadaannya saat itu sering berperang.

Bahkan ketika Ali ibn Abi Thalib meminta nabi untuk beristri lagi, Nabi Muhammad marah mendengar putrinya akan dimadu oleh Ali, beliau berpidato mengucapkan TIDAK MENGIZINKAN sampai 3x.

Nabi bersabda: "Saya tidak ijinkan, sama sekali, saya tidak ijinkan, kecuali Ali menceraikan anakku dahulu. Fatimah adalah bagian dari diriku, apa yg meresahkan dia, akan meresahkan diriku & apa yg menyakiti hatinya menyakiti hatiku jg" (Jami' al-Ushul No:9026)

Menurut Ibnu Abbas dlm tafsir Ibnu Katsir, sekalipun lelaki berusaha seadil mungkin dalam pembagian materi, tetap saja ada perbedaan rasa cinta dan syahwat pada masing-masing istrinya.

Dari kisah diatas, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa nabi sendiri mengerti bagaimana kondisi dan efek berpoligami, bahwa kaum wanita pun merasakan resah seperti sabda nabi diatas. Dan nabi mengerti bagaimana sulitnya untuk berbuat adil (karena manusia memang tidak akan bisa selamanya berbuat adil).

Jika kita melihat di kondisi saat ini, tidak dalam keadaan perang, apakah ayat poligami diperbolehkan adalah anjuran dari Allah?

Apabila ada seseorang lelaki sudah menikah dan dia mengenal wanita lain dan jatuh cinta dengannya sehingga ingin menerapkan poligami, apakah ayat diperbolehkan poligami ini dapat diterapkan?

Jika kita lihat di jaman sekarang, poligami bukan lagi dengan niat dan tujuan Allah memperbolehkannya. Pertama, ini bukan jaman peperangan lagi. Kedua, kita tahu dan lebih berakal dibanding ketika jaman jahiliyah, dan kita mengerti bahwa sebenarnya Allah tidak menganjurkan untuk berpoligami. Ketiga, poligami jaman sekarang yaitu dengan menikahi perempuan-perempuan perawan cantik yang lebih muda. Mereka tidak tahu atau tidak mau tahu? Bahwa poligami bukanlah legitimasi dari suatu perselingkuhan.

Memang ada beberapa perempuan yang rela untuk dipoligami, mereka berfikir mungkin itu semua adalah keinginan Allah. Kita tidak berbicara pahala atau tidak disini, namun kita lebih membahas tentang ayat-ayat Allah. Bahwa Allah sendiri tidak menganjurkan untuk berpoligami bagi manusia yang memang tidak bisa adil dan justru bermaksud agar laki-laki setia dan menghargai dan memperlakukan wanita dengan hormat. Dan ini bukan pembahasan tentang salah atau tidaknya, atau merendahkan siapapun yang memang rela dipolgami (walaupun sebagai perempuan saya tahu di dalam hati kecilnya dia pun sebenarnya tidak rela untuk dipoligami)

Dan ayat-ayat terakhir yang bisa kita renungkan dan resapi adalah :
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.” (Q.S Al Israa’:36)

Nah dari uraian diatas jika memang masih ada yang merasa bisa adil dan berfikir untuk poligami atau akan menghadapi dipoligami, seyogyanya berpoligamilah seperti nabi. Banyak janda-janda tua yang tidak mempunyai penghasilan atau bahkan di jalan-jalan yang lebih membutuhkan untuk dibantu ;)


Salam ;)

Senin, 11 Agustus 2014

Fenilketonuria

Pernah mendengan penyakit Fenilketonuria? atau pernah melihat istilah ini sebelumnya di petunjuk suatu produk yang mengandung fenilalanin seperti produk-produk minuman calcium effervescent atau produk minuman pereda panas dalam?

Ya, produk-produk yang mengandung fenilalanin biasanya atau selalu ada peringatan produk agar tidak dikonsumsi atau dikurangi pemakaiannya oleh penderita fenilketonuria. Mengapa?

Dulu sewaktu kuliah dengan profesor Ami, saya baru mengetahui apa yang dimaksud dengan penyakit ini, hehe.

Pertama kita bahas fenilalanin. Fenilalanin adalah asam amino esensial yang terdapat pada makanan seperti ikan, telur, kedelai, daging, dll. Dalam keadaan normal tubuh akan mengubah asam amino ini menjadi tirosin, sebuah asam amino yang dibutuhkan dalam proses sintesis protein, zat kimiawi otak termasuk L-DOPA, adrenalin, noradrenalin dan hormon tiroid.



Lalu apa yang dimaksud dengan fenilketonuria? Fenilketonuria adalah suatu keadaan dimana tubuh kekurangan enzim yang dapat mengubah asam amino fenilalanin menjadi tirosin, sehingga proses sintesis protein terganggu.

Fenilalanin yang tidak termetabolisme itu akhirnya mengumpul dan membentuk senyawa fenilketon dan akan diekskresi bersama urine.

Penderita fenilketonuria ini dapat menimbulkan masalah dalam perkembangan otak, dan menyebabkan fungsi mental menurun drastis. Meski demikian, kelainan ini merupakan salah satu dari sedikit penyakit genetis yang bisa dikendalikan melalui diet. Pasien yang diet rendah fenilalanina dan tinggi tirosina hampir dapat sembuh total.

Jumat, 27 Juni 2014

Keseimbangan



Di dunia ini sudah ada ketetapan keseimbangan. Bulan mengelilingi bumi, planet-planet mengelilingi matahari melalui garis orbitnya. Matahari dan planet-planet mengelilingi pusat bimasakti. Semua sudah ada ketetapan agar mencapai keseimbangannya.

Alam pun juga diciptakan dengan keseimbangan. Gunung meletus agar dataran bumi seimbang karena munculnya bangunan-bangunan yang dibangun manusia. Hujan yang terjadi untuk keseimbangan sirkulasi air. Begitupun juga mahkluk hidup. Kita sudah diberi ketetapan-ketetapan untuk membentuk keseimbangan.

Ada orang-orang yang sehari-hari hanya mengejar dunia. Mereka menikmati kesenangan dunia, berlebih-lebihan dalam bergaya hidup. Target dan tujuan mereka hanyalah kesenangan dunia saja. Tak meluangkan waktu untuk beribadah atau bahkan untuk mencari ilmu agama mereka. Dalam hal ini berarti tidak ada keseimbangan dalam hidup mereka.

Namun sebaliknya, ada juga yang sehari-hari ibadah tanpa mengenal waktu. Sholat malam, membaca Al-Qur’an siang dan malam, sholat berjamaah di masjid sampai-sampai jarang atau bahkan tidak mengurusi dunia sama sekali. Bagi mereka, sederhana berarti jarang dan tidak terlalu mengupayakan dunia sama sekali. Bagi mereka, ibadah hanya berupa hal-hal ritual saja. Semua sudah ada takdirnya sendiri. Pola fikir yang selama ini salah, karena dengan begini apapun yang salah dalam hidup mereka, mereka seperti mengkambinghitamkan Tuhan. Tuhan memang telah menciptakan takdir, yaitu ketetapan. Nasib manusia, manusia itu sendiri yang memilih dan menjalani dari semua ketetapan Tuhan. Kembali ke orang-orang yang hanya beribadah dan mengira sederhana adalah dengan tidak terlalu mengupayakan dunia. Padahal teladan kita, nabi Muhammad S.A.W mencontohkan sebagai seorang pedagang yang sukses, pribadi yang cerdas, santun, jujur, berjiwa besar, namun yang sederhana adalah sikapnya. Allah telah memerintahkan kita untuk juga mengupayakan dunia. Maka dalam kehidupan seperti ini hidup mereka pun tidak berada dalam keseimbangan.

Yang kita lihat realitanya sekarang adalah kecanggihan dan penemuan ilmuwan-ilmuwan barat. Dan masyarakat barat melihat muslim seperti orang-orang yang hanya menyebabkan terorisme, menyebarkan kebencian, memandang remeh dan jarang sekali ada penemuan untuk masyarakatnya.

Keseimbangan. Ya, keseimbangan itu sulit. Kita harus mengupayakan dunia dan akhirat sekaligus, tak ada yang bilang ini mudah, tapi bukan berarti tidak bisa dilakukan dan diupayakan. Keseimbangan, mengupayakan dunia, belajar dan bekerja sepenuh hati untuk mengejar akhirat. Memaksimalkan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang bermanfaat. Kita lihat jaman keemasan, dimana para muslim justru menemukan penemuan-penemuan yang berguna. Ilmu mereka berguna bahkan digunakan sampai sekarang. Mereka mempersembahkan kemampuan mereka untuk sesama. Kita tentu saja mengenal nama-nama seperti Ibnu Sina (dengan ilmu dan penemuannya di bidang kedokteran), Jābir ibn Hayyān (Bapak ilmu kimia), Avicenna, dll. Dari semua penemuan-penemuan mereka tentu saja juga membuat Islam semakin besar dan semakin dikenal. Mereka pun juga tetap melakukan ibadah-ibadah ritual sebagai rasa cinta pada Allah dan menumbuhkan kembali semangat berjuang. Dengan kata lain penemuan dan ilmu mereka pun juga salah satu cara mereka untuk memperkenalkan Islam Rahmatan Lil Alamin.


Penulis pun juga ingin seperti mereka, mengupayakan kemampuan untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat untuk sesama. Mengenalkan Islam Rahmatan Lil Alamin, yang teduh, damai dan Besar. Dan semoga penulis dapat membuka pikiran pembaca agar dapat melakukan hal yang sama. Mohon maaf jika ada kesalahan dalam tulisan ini, saran dan kritik dipersilahkan.

lbnu Umar menasehati, “Bekerjalah untuk duniamu seperti engkau hidup selamanya, dan beramal dan beribadahlah seperti engkau akan mati esok pagi.”

Salam. :)

Senin, 23 Juni 2014

Pendidikan di Indonesia

Pendidikan. Hal yang penting dan mendasar bagi manusia. Pendidikan bisa berarti dua, formal dan non formal. Dari pendidikan formal biasanya kita mendapat dari sekolah, sedangkan pendidikan non formal bisa kita dapatkan dari keluarga dan lingkungan. Di Indonesia sendiri kelihatannya pendidikannya bagus dan mahal, namun bagaimana dengan kenyataan yang terjadi sebenarnya?

Di Indonesia sendiri bisa kita lihat dari sistem pendidikannya sendiri, anak-anak atau murid hanya dipacu untuk mendapat nilai yang bagus. Tiap hari mengerjakan LKS (Lembar Kerja Siswa) yang isinya hanya kumpulan soal. Siswa atau murid bukannya dipacu untuk mengerti bagaimana proses teori tersebut, tetapi justru dengan memacu murid untuk mendapat nilai yang bagus. Rumus-rumus yang disingkat tanpa mengerti proses yang terjadi. Hasil dari sistem yang seperti ini adalah individu-individu seperti robot,melakukan apa yang diperintahkan tanpa mengerti apa yang dikerjakan, hanya mementingkan hasil tanpa mengerti proses. Padahal hafalan merupakan produk mental pada tingkat terendah yang tergolong primitif.

Lalu kita lihat dari ketetapan kelulusan tingkat sekolah, yang mewajibkan siswa mengikuti Ujian Akhir Nasional (UAN). UAN sendiri terdiri dari berbagai pelajaran (sesuai dengan jurusan) dan ada nilai minimal dari hasil semua mata pelajaran ini. Akibatnya? Siswa yang tidak semua mengerti mata pelajaran akan berusaha berbagai cara. Ada yang dengan mengikuti bimbingan belajar (lagi-lagi dengan metode rumus singkat), dan bahkan dengan mencontek dan berbagi jawaban. Jadi? Apakah sistem kelulusan seperti ini sudah merupakan yang terbaik? Padahal tiap anak, tiap manusia, mempunyai bakat dan kepintaran sendiri-sendiri. Dalam skala kecil, lulusan dengan metode pendidikan seperti ini adalah lulusan dengan motivasi bekerja yang hanya berorientasi pada uang dan bermodalkan ijazah.

Selanjutnya kita lihat dari tenaga pendidik. Para institusi hanya mementingkan bisnis dengan memberikan pelajaran-pelajaran kognitif saja. Para pendidik pun banyak yang hanya mengajar karena tertarik dengan fasilitas yang disediakan, bukan untuk mengembangkan dan membuat para murid mengerti (bukan berarti semua pendidik seperti itu).

Kurikulum pendidikan yang dirancang dengan dominasi pembelajaran berorientasi otak kiri sangat mudah dijadikan alat untuk melanggengkan suatu dinasti. Dan hal ini memang terjadi di banyak negara dengan sistem yang secara terang-terangan membatasi rakyatnya untuk berpikir divergen (Santoso, 2013)

Selain itu cara kita untuk memotivasi pun terkadang hanya membuat para murid tertekan. Kita biasa memberi pernyataan-pernyataan kontradiktif seperti :
"Kamu harus belajar. Kalau tidak kamu tidak lulus"
"Belajar yang rajin. Kalau tidak kamu tidak bisa masuk sekolah favorit"
dan lain semacamnya.

Kita lihat negara Finlandia. Negara ini memiliki mutu pendidikan yang terbaik. Bagaimana tidak? jika syarat dan kompetensi untuk menjadi pengajar/pendidik merupakan tes tersulit di negara ini. Setiap pelajar diberi otonomi khusus untuk menentukan jadwal ujiannya untuk mata pelajaran yang menurutnya sudah dia kuasai.

Dari semua keadaan ini, kita dapat mengubah diri kita dan para pendidik dengan tidak hanya mengajar dengan orientasi otak kiri. Kita juga jangan menerapkan motivasi yang salah dalam membuat murid untuk belajar. Buatlah mereka senang dan tertarik untuk belajar, sehingga mereka tidak hanya sekedar menghafal, namun menikmati apa yang mereka simak. Buatlah motivasi belajar dengan contoh seperti ini :

"Kamu tahu bintang itu. Yang kamu lihat itu sebenarnya sudah tidak ada | Loh, mengapa? | Iya, karena memnag bintang itu sudah tidak ada lagi | Tapi saya masih bisa melihatnya | Karena cahaya tersebut terbentuk beberapa ribu tahun lalu, namun baru sampai ke bumi pada masa sekarang, karena masalah jarak yang teramat jauh. (Dan pada akhirnya si murid tertarik dengan pelajaran fisika)


Dan berbagai contoh lainnya.

Seperti anonim katakan,

"Untuk mengubah sesuatu, mulailah dengan mengubah diri sendiri"

Salam :)



Bahaya Memasak Memakai Minyak Jelantah



Tentunya kita sudah mengenal minyak goreng sebagai bahan untuk memasak, baik itu menggoreng atau menumis. Dan di Indonesia sendiri rata-rata orang-orangnya menyukai masakan yang digoreng. Bahkan untuk jajanan sendiri ada macam-macam gorengan, seperti tempe, lumpia, bahkan juga martabak (yang biasanya memakai minyak samin). Namun mungkin banyak kita temui, baik itu untuk masakan, atau jajanan, mereka menggunakan minyak jelantah atau minyak yang sudah dipakai beberapa kali dan umumnya berwarna coklat kehitaman. Alasan mereka biasanya untuk menghemat pengeluaran, padahal minyak jelantah ini sudah tidak layak untuk digunakan lagi.

Sebenarnya tergantung dari bahan yang digoreng, minyak goreng serta suhu penggorengan. semakin tinggi suhu penggorengan, semakin memperpendek masa penggunaan. Namun, sebenarnya minyak goreng sudah tidak layak di pakai setelah 3 sampai 4 penggorengan (Lebih baik menggoreng dengan makanan yang sama seperti menggoreng "ayam" maka seterusnya sampai penggunaan 3 kali harus menggunakannya lagi untuk menggoreng "ayam").

Pemakaian minyak goreng dengan suhu tinggi dapat mengakibatkan terjadinya perubahan kimia dan sifat- sifat fisiknya. sebuah percobaan kepada hewan menggunakan secara langsung minyak yang telah rusak melaporkan adanya gejala penyakit seperti peningkatan kolesterol darah, keracunan, serta terbentuknya sel kanker.

Selama ini orang tidak sadar bahaya mengkonsumsi minyak jelantah. Setelah makan, kerongkongan terasa gatal atau serak- serak. Sesuai hasil penelitian, minyak jelantah mengandung gugusan benzena yang dapat menimbulkan kanker. senyawa ini mengandung dioksin yang masuk melalui sel dalam tubuh.

Umumnya, minyak goreng digunakan untuk menggoreng dengan suhu minyak mencapai 200-300 °C. Pada suhu ini, ikatan rangkap pada asam lemak tidak jenuh rusak, sehingga tinggal asam lemak jenuh saja. Juga adanya resiko protein yang rusak (karena panas) yang tercampur dengan pengawet. Risiko terhadap meningkatnya kolesterol darah tentu menjadi semakin tinggi. Selain itu, vitamin yang larut di dalamnya, seperti vitamin A, D, E, dan K ikut rusak. Kerusakan minyak goreng terjadi atau berlangsung selama proses penggorengan, dan itu mengakibatkan penurunan nilai gizi terhadap makanan yang digoreng. Minyak goreng yang rusak akan menyebabkan tekstur, penampilan, cita rasa dan bau yang kurang enak pada makanan. Dengan pemanasan minyak yang tinggi dan berulang-ulang, juga dapat terbentuk akrolein, di mana akrolein adalah sejenis aldehida yang dapat menimbulkan rasa gatal pada tenggorokan, membuat batuk konsumen dan yang tak kalah bahaya adalah dapat mengakibatkan pertumbuhan kanker dalam hati dan pembengkakan organ, khususnya hati dan ginjal.


Selain itu, minyak jelantah juga disukai jamur aflatoksin sebagai tempat berkembang biak. Jamur ini menghasilkan racun aflatoksin yang menyebabkan berbagai penyakit, terutama hati/liver. Minyak Jelantah merupakan limbah dan bila ditinjau dari komposisi kimianya, minyak jelantah mengandung senyawa-senyawa yang bersifat karsinogenik (penyebab kanker). Jadi, jelas bahwa pemakaian minyak jelantah dapat merusak kesehatan manusia. Menimbulkan penyakit kanker, dan akibat selanjutnya dapat mengurangi kecerdasan generasi berikutnya.

Selanjutnya, proses dehidrasi (hilangnya air dari minyak) akan meningkatkan kekentalan minyak dan pembentukan radikal bebas (molekul yang mudah bereaksi dengan unsur lain). Proses ini menghasilkan zat yang bersifat toksik (berefek racun) bagi manusia.

Jadi, penggunaan minyak jelantah secara berulang berbahaya bagi kesehatan. Proses tersebut dapat membentuk radikal bebas dan senyawa toksik yang bersifat racun. Pada minyak goreng merah, seperti minyak kelapa sawit, kandungan karoten pada minyak tersebut menurun setelah penggorengan pertama. Dan hampir semuanya hilang pada penggorengan keempat. Minyak jelantah sebaiknya tidak digunakan lagi bila warnanya berubah menjadi gelap, sangat kental, berbau tengik, dan berbusa.

Oleh sebab itu, perhatikanlah agar jangan digunakan berulang- ulang.

Walaupun berbahaya bagi kesehatan, minyak ini dapat digunakan sebagai bahan bakar biodisel melalui reaksi transesterifikasi. Bahkan hasil penelitian menyatakan minyak jelantah lebih ramah lingkungan dari pada solar.


Agar minyak goreng tidak mudah rusak:

1. Sebaiknya panas yang digunakan tidak terlalu tinggi.
2. Simpan minyak goreng di tempat yang tertutup rapat, dingin, dan terhindar dari panas matahari. Dengan demikian minyak goreng terhindar dari oksidasi dan tidak mudah tengik.
3. Bersihkan penggorengan dengan detergen sehingga bebas dari kerak dan kotoran lainnya.
4. Jangan membiasakan menggunakan minyak bekas. Untuk mencegah kadar minyak yang berlebihan pada makanan gorengan, tiriskan makanan tersebut secara sempurna sebelum dimakan.


(Dari berbagai sumber)