Sholat adalah ibadah wajib umat Islam. Menurut kalian, apa manfaat dari sholat?
menenangkan diri.
menentramkan jiwa.
mendamaikan hati.
hanya itu? :)
Kita pasti sudah mendengarnya dari dulu, tentang perjalanan isra' mi'raj, tentang turunnya perintah shalat. Tentang Rasulullah yang dibawa dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa (Isra') lalu naiknya Rasulullah dari Masjidil Aqsa ke Sidratul Muntaha (Mi'raj) dan mendapat perintah sholat dari Allah.
“Maha suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami pertihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat” (Q.S.Al-Israa’:1)
Dan pasti kita sudah berkali-kali mendengar tentang nabi yang naik turun karena 'melobi' banyaknya sholat dalam sehari kepada Allah karena kondisi manusia..
yang dari 40 kali menjadi 5 kali dalam sehari.
Mari kita pikirkan akan hal ini.
Pertama, Siapa pencipta kita? Allah SWT. Satu dan tidak ada yang lain. Yang Maha Mengerti akan apapun yang Dia ciptakan.
Kedua, dengan segala ke Mahaan-Nya akan ciptaan-Nya, apa Allah tidak mengerti kondisi baik itu mental atau fisik manusia? jika menjawab iya, maka kita meragukan keMahaan-Nya.
Dari kedua hal diatas, maka renungkan cerita naik turunnya Rasulullah hanya karena ingin melobi banyaknya sholat. Yaah, memang Indonesia masih penuh dengan cerita-cerita khayalan dan dongengnya masih sangat kental :)
Lalu mari kita melihat waktu peristiwa turunnya sholat itu berlangsung. Saat itu bulan Rajab dan saat itu merupaka tahun kesedihan bagi Rasulullah karena istrinya Khadijah R.A meninggal dunia. Bila kita berada di posisi Rasul, bagaimana sedihnya ketika paman tercinta yang telah kita anggap sebagai wali meninggal dunia, dan orang yang kita kasihi pun telah meninggal dunia..
Saat itu Rasulullah sedih dan merasa 'down' pastinya
dan di saat itu pula Rasulullah menghadapi banyak masalah dalam berdakwah. Dan saat istrinya meninggal dunia, Rasul sudah tidak ada 'pelindung' lagi. Karena bangsa Arab jaman dulu masih menggunakan 'kekuatan suku' dalam bermasyarakat. Khadijah dalam hal ini melindungi Rasul karena 'suku'nya yang 'kuat' dan ketika beliau meninggal, Rasul terancam karena mudah sekali kaum kafir dan yang memusuhi nabi untuk 'mengalahkan' Rasul dan menghalangi dakwah-dakwahnya.
Allah pasti mengerti akan hal ini.
Dan tujuan dari menaikkan Rasul dan menurunkannya hingga beberapa kali adalah
agar Rasul bertemu dengan beberapa nabi sebelumnya. Nabi Ibrahim, nabi Musa, dan nabi lainnya dalam tingkatan langit.
Sekarang kita renungkan. Apabila orang-orang sehebat nabi bertemu, apa yang mereka bicarakan?
Gimana anak istrimu?
Gimana daganganmu?sukses?
gimana IP mu? bagus? #eh :p
pastinya bukan seperti itu kan..
Mereka pasti membicarakan tentang tugas mereka. Berdakwah. Bagaimana halangannya, sulitnya berdakwah, kondisi masyarakat saat itu..
Dan mari kita kaitkan dengan keadaan Rasul yang saat itu sedang 'down'. Mendengar dan menyimak nabi-nabi dari tingkatan langit bercerita tentang dakwahnya, Rasul merasa cobaan-cobaan yang dihadapinya belum ada apa-apanya dibandingkan dengan perjuangan nabi-nabi sebelumnya.
Kondisi manusia saat terpuruk dan mendengar cerita tentang perjuangan-perjuangan seperti itu, pastinya hal itu menjadi motivasi dan jiwa ini bangkit kembali.
Begitu pula pasti yang dirasakan Rasul. Rasul pasti termotivasi dan bangkit untuk meneruskan perjuangan dakwahnya. Dan sholat adalah suatu 'wadah' untuk mengembalikan semangat, dalam hal ini semangat berdakwah :)
Lalu apakah kita masih berfikir bahwa naik turunnya Rasul karena Rasul 'melobi' banyaknya sholat dalam sehari? apa kita ragu Allah tidak bisa mengetahui kondisi fisik kita hingga harus 'dilobi' oleh Rasul? Hati-hati terhadap fikiran yang picik :)
Dan kita renungkan lagi. Waktu Sholat adalah waktu dimana manusia memerlukan sesuatu yang membuatnya semangat lagi. Subhanallah, Dia memang Maha Mengerti :)
Lalu, apa manfaat sholat hanya sekedar menentramkan hati saja?
Bahwa ada makna besar di balik turunnya sholat, tetapi kita hanya mendengar cerita-cerita khayal naik turunnya Rasul melobi banyaknya sholat..
Lalu apa kita hanya membagus-baguskan sholat kita tanpa melakukan tugas dari makna sholat itu sesungguhnya? :)
Mari
Mari kita buang pikiran-pikiran picik tentang agama kita. Pelajari. Cari. Apapun itu.
Dan setelah kita sholat, mari niatkan kembali dan semangatkan lagi niat Dakwah.
Mari berdakwah :)
SUBHANALLAH...
BalasHapustrima kasih mala sudah mngingatkan... :)
Alhamdulillah, terima kasih ines, sdh disempatkan membaca :)))
Hapus